Senin, 31 Oktober 2011

DISIPLIN PUASA UNTUK SEKOLAH


 DISIPLIN  PUASA UNTUK SEKOLAH
Oleh : Sobarudin
Kata disiplin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna taat terhadap peraturan yang berlaku. Selanjutnya kata Taqwa pada akhir surat Al Baqarah ayat 183 sebagai ayat yang memerintahkan tentang berpuasa pada bulan Ramadhan bermakna Takut atau taat  menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Apabila di cermati lebih jauh ternyata tujuan diperintahkannya puasa  agar manusia mencapai derajat taqwa dalam bahasa agama dan disiplin dalam bahasa Indonesia, ternyata memiliki tingkat kolerasi, dimana apabila manusia melaksanakan puasa secara benar maka ia pasti memiliki tingkat disiplin yang patut diandalkan. Setiap orang bertaqwa pasti disiplin tetapi tidak setiap orang disiplin pasti orang bertaqwa. Semakin tinggi derajat atau status sosial seseorang maka semakin besar pula tantangan untuk menerapkan kata disiplin itu dalam aktivitas kesehariannya. Sehingga tidak heran bila ada ungkapan sebagai  motto hidup seseorang yang menyatakan bahwa “ Disiplin adalah Kunci Kesuksesan “.
Ya, tidak ada kesuksesan sekecil apapun, kecuali didalamnya ada proses disiplin. Seorang siswa Taman Kanak-Kanak saja ketika memperoleh suatu prestasi dalam suatu lomba menari misalnya, tentunya telah melalui proses latihan dan dilakukannya secara disiplin, baik itu oleh gurunya secara langsung maupun melibatkan guru menari secara profesional. Demikian seterusnya dari yang sederhana sampai prestasi yang fenomenal tidak lepas dari aktivitas disiplin.
Selanjutnya secara sederhana ada tiga pelajaran disiplin dari prosesi ibadah puasa dan kaitanya dalam dunia pendidikan, yakni :
1.                Disiplin Dalam Berniat
Maksudnya adalah bahwa puasa akan dikatakan syah secara hukum Fiqih manakala diniatkan dimalam harinya. Niat ini pula yang akan menentukan amalan seseorang berdimensi duniawi, ukhrowi atau bahkan nol dihadapan Allah SWT. Seorang Muslim yang baik maka ia akan disiplin melaksanakan niat. Niat ini pula sejatinya ia lakukan pada setiap aktivitas keseharian lainnya agar bermakna ganda. Seorang siswa berangkat ke sekolah misalnya, maka apabila niatnya tidak didasari karena Allah maka ia hanya akan memperoleh transfer informasi saja dari seorang guru di sekolah, akan lain halnya apabila sebelum berangkat  dengan meniatkan bahwa “sengaja berangkat ke sekolah untuk belajar/menuntut ilmu karena Allah .” Hal ini maka insya Allah ia akan memperoleh keuntungan ganda, yakni memperoleh transfer ilmu dan memperoleh pahala di sisi Allah SWT sebagai balasan dari niat dan proses belajarnya.
2.                Disiplin Dalam Menjauhi Hal Yang Membatalkan Puasa
Nampaknya sudah mafhum kita apa yang membatalkan puasa akan tetapi terkadang terlupakan akan hal-hal yang dapat merusak pahala puasa. Puasanya syah tetapi pahala dari puasanya akan hilang manakala masih melakukan Sumpah palsu, bohong, adu domba, fitnah ghibah (membicarakan kejelekan orang lain). Implementasinya dalam kehidupan sehari-hari selepas Ramadhan, Muslim yang baik maka dia akan menjaga hal-hal tersebut untuk tidak menjadi kebiasaan. Apabila hal ini diterapkan di lingkungan pendidikan maka suasana wawasan wiyata mandala yang selama ini menjadi materi pokok Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) benar-benar bukan hanya wacana tapi menjadi kenyataan.
3.                Disiplin Ketika Berbuka Puasa
Ketika tiba waktu berbuka puasa tiba, bukan berarti masa-masa balas dendam akan kehausan dan kelaparan di siang hari telah tiba waktunya. Islam mengajarkan etika atau adab. Seperti mengkonsumsi makanan yang manis-manis terlebih dahulu dan membagi perut kedalam tiga bagian. Sepertiga pertama untuk makanan, sepertiga kedua untuk minuman dan sepertiga sisanya untuk bernafas. Implementasi dalam dunia pendidikan maka anggap saja ketika Bantuan Operasional Sekolah (BOS) belum cair, dianalogikan ketika berpuasa siang hari, maka ketika masa berbuka kita analogikan masa pencairan, sejatinya pihak pengelola BOS dapat secara cermat menggunakannya. Pilih skala prioritas sungguhpun telah terprogram di RAPBS, hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang dikemudian hari muncul tetapi sulit untuk  dielakkan pelaksanaannya. Selain itu juga untuk antisipasi pencairan berikutnya yang terkadang sedikit terlambat dari ketentuan semestinya.
Demikian tulisan sederhana ini semoga menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan umunya serta para pengelola BOS pada khususnya dengan harapan semoga dunia pendidikan kita makin maju dengan mengambil hikmah dari bulan penuh Rahmat, Magfirah dan Itkum minannar ini. Semoga...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar