Kamis, 13 Oktober 2016

DO'A UPACARA BENDERA HARI SENIN



DO’A

ﺍﻟﺴﱠﻼﻢ ﻋﻟﻴﻜﻢ ﻭﺭﺤﻤﺔ ﺍﻟﻟﱡﻪ ﻭﺒﺭﻜﺎﺗﻪ


BISMILLAA HIRROHMAA NIRROHIIM,
ALHAMDULILLAA  HIROBBIL  AA’LAMIIN,
WASSOLAATU WASSALAAMU ALAA ASROFIL AMBIYYAAI  WAL  MURSALIIN,  SAYYIDINAA  MUHAMMADIN  WA’ALAA   AALIHII  WASOHBIHII   AJMA’IIN.


YA ALLOOH YAA  TUHAN KAMI
DENGAN MENYEBUT NAMAMU, PADA HARI INI KAMI KELUARGA BESAR SMP NEGERI 2 CIBINGBIN MELAKSANAKAN UPACARA .........,  KAMI PANJATKAN PUJI DAN SYUKUR  ATAS SEGALA NIKMAT DAN BAROKAH YANG TELAH  KAU ANUGRAHKAN KEPADA KAMI,

YA ALLOOH YAA GOFFAR
AMPUNILAH SEGALA DOSA DAN KESALAHAN KAMI, ORANG TUA DAN GURU-GURU KAMI SERTA DOSA PARA PEMIMPIN KAMI, TERIMALAH AMAL DAN PERJUANGANNYA, KARENA HANYA ENGKAULAH DZAT YANG MAHA PENGAMPUN DAN PENERIMA AMALAN.

YA ALLOOH YAA  TUHAN KAMI
BIMBING DAN MUDAHKANLAH KAMI DALAM MENUNTUT ILMU, SEHINGGA KAMI DAPAT BERGUNA BAGI KELUARGA, AGAMA, BANGSA DAN NEGARA KAMI. JADIKANLAH KAMI PECINTA ILMU DAN PENEBAR KEBAIKAN DIMANAPUN KAMI BERADA.

YA ALLOOH  YAA  QOYYUM
BERIKANLAH KEPADA KAMI KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEKUATAN DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI, SEHINGGA APA-APA YANG MENJADI TUJUAN KAMI YANG BAIK, DAPAT TERCAPAI DENGAN MUDAH,  WAHAI DZAT YANG MAHA KUAT DAN MAHA PERKASA.

YA ALLOOH, ENGKAULAH TUJUAN DAN TEMPAT KAMI  BERDO’A, MAKA KABULKANLAH PERMOHONAN KAMI.

ROBBANAA  AATINAA  FIDDUNYAA HASANAH   WAFIL AAKHIROTI HASANAH WAQINAA  ADZAA  BANNAAR,  WALHAMDULILLAAHIROBBIL   ‘AALAMIIN.
AAMIIN  YAA  ROBBAL  ‘AALAMIIN



ﺍﻟﺴﱠﻼﻢ ﻋﻟﻴﻜﻢ ﻭﺭﺤﻤﺔ ﺍﻟﻟﱡﻪ ﻭﺒﺭﻜﺎﺗﻪ



Sabtu, 01 Oktober 2016

Pidato Bahasa Sunda Sambutan Ketua Majelis Taklim



SAMBUTAN KETUA MAJELIS TAKLIM

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ،    ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ
أعْمَالِنا،   مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ،   وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ  وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى

Anu dipihormat Bapak  Camat Kecamatan Cibingbin miwah ibu,
Anu dipihormat ..............................................................................
Anu dipihormat kasepuhan desa Sukaharja bapak KH. Tajuddin Noor,
Anu dipihormat  Bapak KH. Ali Basyar, SQ
Anu dipihormat Ibu Hj. Enok Jamilah
Anu dipihormat Bapak Kepala Desa Sukaharja miwah Ibu sareng sadaya rengrengan perangkatna.
Anu dipihormat oge Ibu-ibu Ketua Majelis Taklim ti tiap desa sa kecamatan cibingbin miwah jama’ahna,
Ibu –ibu anggota majelis taklim desa sukaharja salaku tuan rumah sami anu ku simkuring di pihormat,
Sadaya ahli yasin akbar anu teu tiasa kasebat, sami anu ku simkuring dipihormat oge mudah-mudahan urang sadaya kenging kamulyaan ti Alloh SWT.
Langkung tipayun hayu urang sadaya manjatkeun puji kalih syukur ka hadirot Alloh SWT, ku Qudrot sareng Irodat-Na Alhamdulillah urang tiasa kempel di patempatan ieu dina raraga kagiatan rutin Yasina Akbar. Sholawat wiwah kawilujengan mudah-mudahan salamina di dugikeun ka nabi Agung nabi Muhammad SAW, ka para kulawargina, sahabatna oge mudah-mudahan dugi ka urang sadaya anu sami ngangkeun salaku umatna dugi ka akhir zaman, Aamiin...
Hadirin Ahli Yasin Akbar anu dipihormat,
Salajengna nuhunkeun widi simkuring ngadegna di ieu majelis kanggo ngawakilan ketua Majelis Taklim Desa Sukaharja kanggo ngadugikeun sababara hal, diantawisna :
1.      Ngadugikeun salam silaturohim sareng ucapan wilujeng sumping di masjid At-Taqwa desa Sukaharja anu dina danget ieu kapercanten janten pribumi kagiatan Yasin Akbar.
2.      Ngahaturkeun rebu nuhun ka bapak Camat miwah Ibu, kasepuhan KH. Tajuddin Noor anu tos tiasa nambih lengkap sareng regregna ieu kagiatan.
3.      Ngahaturkeun unhun oge ka Bapak KH. Ali Basyar, SQ oge teh Hj. Enok Jamilah Jalaludin , salaku pupuhu ieu kehiatan,
4.      Ngahaturkeun nuhun oge ka bapak Kepala Desa Sukaharja miwah perangkatna sadaya anu parantos kerjasama kanggo terlaksana kegiatan Yasin Akbar di desa urang.
5.      Ngahaturkeun nuhun oge ka sadaya bapak-bapak oge ibu-ibu ahli Yasin Akbar desa Sukaharja sami anu tos kerjasam kanggo nyuksuksesna kegiatan ieu.
6.      Anu terakhir hatur nuhun pisan oge kasadaya jamaah Yasin Akbar ti tiap desa sa kecamatan Cibingbin anu tos tiasa hadir, mudah-mudahan langkah urang sadaya hadirna di ieu majelis sing janten amal ibadah anu makbul dipayuneun Alloh SWT.

Hadirin Ahli Yasin Akbar anu dipihormat,

Salajeungna simkuring ngadugikeun oge neda hapunten kasadayana, sanes bilih deui tapi tinangtos dina ieu pelaksanaan kagiatan seueur anu kirang mernah sareng sapagodos sareng manah hadirin sadaya, boh dina panyambutan, patempatan oge jamuan alakadarna, ku kituna simkuring sakali deui nuhunkeun dimaklum sareng dihapunten tisa sadaya kakiraangan.
Eta bae anutiasa didugikeun hatur nuhun kana sagala perhatosan hapunten tina sadaya kakirangan  
 
 War    Wassalamu'alaikum warohmatullohi  Wabarakaatuh.

Minggu, 28 Desember 2014

SALAM DUA JADI RUBAH JADI GIGIT JARI




Tanggal 20 Oktober 2014 merupakan hari tonggak sejarah baru bagi bangsa Indonesia, yakni hari dilantiknya Pesiden baru pemenang pemilu 2014. Pesta pora dari para simpatisan dan pengusung pasangan terpilih begitu melekat di ingatan kita melalui media  yang kita  baca dan media yang getol menyantroni kita di rumah (TV).
Belum genap usia pasangan itu 10 hari bekerja, sudah membuat rakyat Indonesia terkejut, betapa tidak Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan susunan kabinet yang ia sebut dengan kabinet kerja dengan komposisi dan nama-nama yang masih kontroversi menurut para ahli di bidangnya. Saya tidak menyebutkan nama-nama dimaksud, para pembaca sudah maklum akan hal itu. Masalah susunan nama di cabinet kerja belum reda dari perbincangan dan diskusi, rakyat di kejutkan lagi dengan pemilihan dan pelantikan Jaksa Agung yang dianggap tidak pantas dan tidak melalui mekanisme yang lazim dilakukan oleh presiden pendahulunya, yakni tidak melalui uji public dan kelayakan di DPR serta pejabat yang di pilih kapasitasnya dipandang biasa saja dan tidak punya prestasi yang pantastis untuk ukuran pejabat Negara.
Selanjutnya belum genap satu bulan beberapa minggu yang lalu, kembali rakyat dipaksa untuk menerima keputusan kenaikan harga BBM sebagai akibat pengalihan subsisi BBM dari sector konsumtif ke sector prodiktif, sungguhpun hal ini paradok dengan harga minyak mentah dunia yang mengalami penurunan. Janji-janji manis  pasangan Jokowi-JK tatkala kampannye seolah menguap seiring kontroversi berlangsung, kritikan dan saran dari para pengamat politik dan ekonom seolah tak ada pengaruhnya untuk sebuah kebijakan oleh penguasa baru ini (Suara Islam, Edisi 190 hal 4.  Nov 2014).
Posisi rakyat menengah ke bawah nampaknya mengalami dampak lebih serius atas kebijakan kenaikan harga BBM ini, rakyat mulai dari nelayan, petani, buruh, pelajar/mahasiswa dan lainya mulai merasakan berbagai kenaikan harga kebutuhan pokok, hal ini semakin menambah beban hidup dan kesengsaraan mereka. Rakyat  kecil khususnya pendukung dan pengusung pasangan pemenang Pilpres 2014 mulai mengalami adanya pergeseran dari salam dua jari manakala kampanye berubah menjadi salam gigit jari . Gigit jari pertanda melongo akibat kecewa dengan naiknya BBM dua ribu.
Selanjutnya sebagai kompensasi dari pengalihan subsisi BBM,  rakyat yang dinyatakan berhak di beri santunan Rp. 400.000 per kepala rumah tangga untuk dua bulan. Cukup tidak cukup mesti diterima, padahal sesungguhnya secara hitung-hitungan kasar orang awam  jumlah itu belumlah dianggap lanyak untuk mengimbangi harha-harga yang meroket naik. Pada sisi distribusi , program ini juga menimbulkan masalah. Betapa tidak, data yang dipergunakan untuk distribusi sejumlah dana dimaksud menggunakan data lama, hal ini diakui oleh Khofifah Indar Parawangsa sebagai menteri Sosial di salah satu stasiun televisi, ini berarti ketidak akuratan  data pada masa pemerintahan sebelumnya dimainkan kembali. Akibatnya sejumlah fenomena yang tidak semestinya terjadi kini dapat kita saksikan di media massa khususnya Televisi dengan mudah, kekurang tertiban dan salah sasaran keluarga penerima program.
Sementara Pemerintah, alih-alih bekerja sama dengan DPR untuk mencari solusi terbaik untuk kepentingan rakyat, malah menghimbau kepada para menteri terkait untuk tidak menghadiri undangan DPR dalam forum terhormat menurut konstitusi yakni rapat kerja dengar pendapat. Hal ini menambah rentetan kekurang simpatisan dari sebagian masyarakat yang sebelumnya menggantungkan harapan baik pada pemerintahan yang baru terpilih ini.
Sebagai warga masyarakat Indonesia yang taat pada konstitusi yang berlaku, kita  berharap kepada pemerintah yang saat ini diberi amanah oleh  rakyat untuk untuk membawa Negara ini ke arah yang lebih baik, lahirkanlah  regulasi-regulasi yang memihak kepada kepentingan rakyat  terutama dikalangan bawah, wujudkan janji-janji manis manakala berkampanye, arahkan kebijakan untuk kemajuan dan kemandirian bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar jangan di kecilkan dengan kepentingan-kepentingan sesaat  dan hanya demi mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan.
Akhirnya apapun kebijakan pemerintah yang diambil dan mendapat beragam respon dari masyarakat, semoga ujung-ujungya membawa perubahan ke arah positif demi masa depan bangsa Indonesia yang mendambakan Indonesia yang lebih sejahtera, mandiri serta bermartabat. Semoga…


Kamis, 20 Februari 2014

URGENSI PENGENDALIAN DIRI DI DUNIA PENDIDIKAN

URGENSI PENGENDALIAN DIRI DI DUNIA PENDIDIKAN
Oleh : Sobarudin*
Pada kurun waktu menjelang Ujian Nasional (UN) seperti sekarang ini muncul fenomena dimana sejumlah siswa terlena dengan kebiasaan kurang bijak untuk dilakukan layaknya siswa yang siap mengikuti Ujian Nasional  dengan prediksi hasil yang memuaskan, lebih tepatnya sejumlah siswa tidak dapat mengendalian diri dalam kesiapannya menghadapi Ujian Nasional yang pelaksanaannya tinggal hitungan hari. Fenomena ini dapat terlihat dengan sederhana, sejumlah siswa terlihat tenang-tenang saja mendengar  informasi  bahwa bentuk soal untuk UN tahun ini adalah 20 paket untuk SMP misalnya, dengan pengertian bahwa dalam satu kelas terdapat 20 paket soal yang berbeda satu orang dengan lainnya, rendahnya respon siswa dalam mengikuti kegiatan keilmuan, kurang aktif mengikuti pengayaan (tambahan pelajaran), tidak mengoptimalkan peran kelompok-kelompok belajar yang sudah dibentuk, rendahnya animo mengikuti bimbingan belajar di sejumlah tempat yang sengaja di adakan oleh sebuah lembaga bimbingan belajar.
Kembali pada topik, menurut R.S Satmoko, (1986:130) Pengendalian diri adalah kemampuan mengenali emosi dirinya dan orang lain, baik itu perasaan bahagia, sedih, marah, senang, takut, dan sebagainya. Sedangkan Pengertian Pengendalian berasal dari kata kendali, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti proses, cara, pembuatan pengendalian, pengekangan. Sedangkan  kata diri berarti orang seorang. Sehingga secara sederhana dapat di devinisikan pengendalian diri adalah suatu kemampuan  seseorang dalam upayanya mengenali dan mengendalian emosi dirinya dan orang lain sehingga lebih berdampak posotif.
Setiap peserta didik tidak terbatas pada tingkatan  Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT) sejatinya pandai dalam pengendalian diri. Pengendalian diri dimaksud adalah pandai mengendalian emosi dan perasaan manakala pada posisi dimana jiwa tidak stabil (kecenderungan negatif). Terinspirasi dengan salah satu hadis Rasulallah SAW dimana dikatakan bahwa ”Orang yang yang paling kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan orang lain dengan kekuatannya, tetapi orang yang mampu mengendalikan amarahnya.” (HR Bukhari). Kata amarah dekat dengan kata marah, apabila dilakukan seseorang maka ditandai dengan luapan emosi yang tidak terkendali, akal sehatnya menjadi tidak berfungsi normal, bicaranya menjadi tidak terkontrol, raut mukapun menjadi berubah ke arah yang menyeramkan dan tidak nyaman di pandang. 
Sepanjang perjalanan hidup seseorang terlebih para peserta didik, seharusnya piawai dalam mengendalian diri, dalam  beraktifitas di lembaga pendidikan dimana ia selama ini menimba ilmu dilingkupi  pasang dan surut suasana hati (motivasi), kejadian positif dan negatif datang silih berganti, kerikil kerikil peristiwa  yang kerap menjadi pemicu semangat,  sungguhpun tidak jarang justru menjadi pemicu ketidak harmonisan  dalam jalinan hubungan  pendidikan  dan persaudaraan, sejatinya menjadi wahana untuk tumbuh berkembang menjadi pribadi yang tangguh dalam pengendalian emosi diri. Tidaklah dikatakan berhasil seseorang manakala ia menghindar dari ujian, akan tetapi  dikatakan berhasil seseorang adalah manakala mampu dalam mengatasi ujian yang datang mendera dirinya.
Ilustrasi dari pemaparan diatas adalah seorang siswa dikatakan berhasil manakala mampu secara psikologis dan akademik mengnyelesaikan sejumlah ujian yang dilaksanakan di sekolah dengan dibuktikan bahwa pribadinya stabil  dan sejumlah angka memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dalam sebuah tes. Diakui atau tidak, sejumlah orang termasuk kita para pendidik sering terjebak dengan anggapan bahwa kesuksesan seseorang ditandai dengan nilai (angka) secara kuantitatif semata,  tetapi sering melupakan nilai-nilai secara psikologis dan moral secara kualitatif, padahal pada sisi kedua inilah esensi dari keberhasilan seorang manusia bermuara.
Bagi mereka yang sanggup membuktikan bahwa dirinya mampu mengendalikan diri akan memperoleh beberapa hal diantaranya : Dari sisi pisik, muka akan nampak lebih berseri, kelihatan lebih awet muda, jauh dari berbagai penyakit yang diakibatkan faktor psikologis seperti tekanan darah tinggi, stres dll. Dari sisi sosial, akan lebih mudah bergaul, hubungan dengan peserta didik dan lainya lebih harmonis, disenangi oleh banyak orang sehingga pada tataran tertentu  akan menambah persaudaraan yang lebih luas dan menyenangkan.
Kesimpulan: Seseorang yang pandai mengendalian diri baik itu peserta didik terlebih para pendidik dalam  kapasitas dan posisinya  masing-masing, maka bisa dikatakan dia adalah orang pilihan dan berpeluang untuk menjadi pribadi yang berhasil serta sukses. Sukses  dari sisi  kualitatif yang ditandai sisi psikologis dan moral menjadi lebih stabil,  dari sisi kuantitatif  ditandai dengan sejumlah angka yang signifikan baik pula. Bukankah kita semua akan senang manakala bersahabat dengan orang yang pengendalian dirinya baik  dan sebaliknya kita akan menjauh dari mereka yang tidak mampu dalam  pengendalikan diri. Pertanyaannya maukah kita jadi pribadi yang pandai dalam mengendalikan diri dalam dunia pendidikan sehingga dunia pendidikan kita akan semakin maju dan bermartabat ?, suasana pembelajaran dalam bingkai wawasan wiyana mandala bukanlah slogan tanpa makna tetapi lebih membumi di lingkungan pendidikan kita, semoga…