MENYOAL
MAKNA BERKAH DALAM HIDUP
Oleh:
Sobarudin
Tulisan sederhana ini bermaksud mengajak
refleksi bersama tentang ucapan “berkah” yang sering kita dengar di obrolan
santai maupun di forum resmi semisal Kajian Ilmiah, Majelis ta’lim dan
kegiatan semisal lain. Misalnya kata-kata, “Mudah-mudahan kita mendapat keberkahan
dari Allah SWT...., adalah sering terngiang ditelinga
kita. Mudah memang mengucapkan kalimat itu, tetapi apakah semudah itu pula kita
berprilaku sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan agama untuk dapat
menggapai keberkahan dari Allah ?. Lalu bagaimana berkah dalam hidup itu bisa
kita capai?. Allah sudah menjamin pada
surat Al-A`raf ayat 96, bahwa
untuk memperoleh keberkahan itu seorang hamba itu harus beriman dan bertaqwa
pada Allah SWT.
Setiap orang yang bertaqwa itu sudah pasti
beriman, tetapi belum tentu setiap orang yang beriman itu bertaqwa. Pertanyaanya
apa pengertian taqwa?, banyak pendapat ulama tentang makna taqwa diantaranya Imam
An-Nawawi mendenifisikan taqwa dengan mentaati semua perintah Allah dan
meninggalkan seluruh larangan-Nya.
Adalah Ubaiy
bin Kaab sewaktu ditanya oleh Umar bin Khatab, apa yang dimaksud taqwa, dia
menyatakan bahwa taqwa itu diibaratkan bagaikan seorang yang sedang berjalan
ditengahnya banyak onak dan duri, maka tentu untuk selamat dari duri tersebut
harus hati-hati dalam perjalanannya. Maksudnya orang yang bertaqwa itu harus
hati-hati, bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan laranga-Nya, menghindari sekecil apapun perbuatan yang dilarang
Allah dan melaksanakan perintah dengan penuh keimanan dan kecintaan kepada
Allah SWT. Melaksanakan kebaikan sesuai anjuran Rasul,
walau sekecil apapun seperti membuang duri dari jalan.
Kehati-hatian
itulah kata kunci untuk menjadi orang bertaqwa, orang yang hati-hati orang yang
selalu ingat, orang yang selalu ingat pada peintah Allah dan selalu ingat akan larangan Allah SWT, sehingga dia senantiasa
melakukan sesuatu itu untuk mencari ridha Allah dan meninggalkan sesuatu
perbuatan tersebab takut pada Allah SWT, dimana saja,
kapan saja, dalam kondisi apapun dan situasi bagaimanapun dia senantiasa
orientasinya pada Allah SWT. Ada kisah yang layak kita renungkan
bertalian dengan keberkahan dan kehati-hatian ini diantaranya;
Kisah ke
1, Khalifah
Umar bin Khathab dari Madinah ke Mekah. Di tengah jalan beliau berjumpa dengan
seorang anak gembala yang tampak sibuk mengurus kambing-kambingnya. Seketika
itu muncul keinginan Khalifah untuk menguji kejujuran si gembala. Kata Khalifah
Umar, "Wahai penggembala, juallah kepadaku seekor kambingmu." "Aku hanya seorang budak, tidak berhak
menjualnya," jawab si gembala. "Katakan saja nanti kepada tuanmu,
satu ekor kambingmu dimakan serigala," lanjut Khalifah. Kemudian si
gembala menjawab dengan sebuah pertanyaan, "Lalu, dimana Allah?"
Khalifah Umar tertegun karena jawaban itu. Sambil meneteskan air mata ia pun
berkata, “Kalimat di mana Allah itu telah memerdekakan kamu di dunia ini,
semoga dengan kalimat ini pula akan memerdekakan kamu di akhirat kelak."
Kisah 2, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam
Shahihnya dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah bersabda; "Seorang laki-laki membeli sebidang tanah
dari laki-laki lain. Laki-laki pembeli tanah itu menemukan gentong berisi emas
di tanah tersebut. Pembeli berkata kepada penjual, "Ambillah emasmu
dariku. Aku hanya membeli tanah darimu dan tidak membeli emasmu." Pemilik
tanah sekaligus penjual menjawab, "Aku menjual tanah dengan apa yang ada
padanya kepadamu." Lalu keduanya berhakim kepada seorang laki-laki. Hakim
tersebut bertanya, "Apakah kalian berdua mempunyai anak?" Salah satu
menjawab, "Aku mempunyai anak laki-laki." Yang lain menjawab,
"Aku mempunyai anak perempuan." Pengadil berkata, "Nikahkan anak
laki-lakimu dengan anak perempuannya. Infakkan kepada keduanya dari harta itu
dan bersedekahlah."
Kisah 3, Umar bin Abdul Aziz ketika beliau sedang mengerjakan tugas negara
malam hari tepatnya di kamar kerja salah satu kamar rumah miliknya, tiba-tiba
anaknya mengetuk pintu kamar. Kemudian beliau membuka pintu dan lampu di kamar
tersebut dimatikannya. Si anak lalu bertanya, "Kenapa lampu engkau matikan ya Abi?" lalu beliau menjawab,
"Karena minyak pada lampu ini milik negara, tidak layak kita membicarakan
urusan keluarga dengan menggunakan fasilitas negara".
Dari
kisah diatas dapatlah kita ambil benang merahnya, bahwa merasa diri diawasi
terus oleh Allah SWT, berlaku adil atas milik orang lain dan berhati-hati dalam
mengkonsumsi/menggunakan fasilitas milik negara atau orang lain merupakan jalan
untuk menjemput keberkahan dari Allah SWT.
Orang
yang bertaqwa akan diberi keberkahan oleh Allah dalam segala nikmat yang
dilimpahkan-Nya, baik nikmat rezki, nikmat berkeluarga, nikmat anak patuh dan
taat, nikmat isteri setia, nikmat ketenangan jiwa, nikmat rasa tidak resah dan
gelisah (galau) dan nikmat-nikamat lain yang Allah jamin mendapatkan keberkahan.
Jika
suatu penduduk suatu negeri bertaqwa kepada Allah, bencana akan menjauh, terhindar
dari musibah dan marabahaya. "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan
bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya." (Q.S. Al-A`raf : 96).
Keberkahan
bukan seperti benda atau barang yang bernilai seperti berlian atau emas, tetapi
keberkahaan hanya bisa dirasakan dalam jiwa dan hati orang-orang beriman.
Misalnya, dalam perkara rezeki seperti harta yang kita terima atau uang,
makanan, walaupun ia sedikit tetapi cukup, mengenyangkan dan menyehatkan
anggota badan dan membawa kebaikan bagi manusia lain.
Sehat jasmani
dan rohani, kehidupan kita akan menjadi aman bahagia, hati senang, jiwa tentram
dan segala urusan kehidupan dapat dikendalikan dengan mudah dan senang,
sekalipun dari segi kebendaan duniawi tidaklah mewah itulah makna keberkahan hidup
yang sejati.
Demikian,
semoga kita senantiasa dapat selalu berhati-hati dalam bertindak, ingat Allah SWT selalu, dimana saja dalam situasi dan kondisi apapun.
Berusaha untuk selalu istiqamah terhadap ajaran agama Islam, sehingga
keberkahan hidup yang selalu kita dambakan akan cepat dan senantiasa melekat
dalam kehidupan kita, Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar