BELAJAR HIDUP SEHAT CARA NABI
Oleh:
Sobarudin
Membincangkan kesehatan, sepertinya tidak ada manusia seorangpun yang
tak pernah sakit. Begitupun yang dialami oleh Rasulallaah Muhammad SAW. Menurut
sejarah perjalan hidup beliau, Nabi Muhammad SAW hanya pernah dua kali saja menderita
sakit. Pertama setelah menerima wahyu di Gua Hiro yang mendadak Rasulallah
demam karena ketakutan. Kedua saat menjelang beliau wafat. Fakta tersebut
membuktikan bahwa Rasulallah memiliki ketahanan fisik yang luar biasa di tengah
kondisi alam jazirah Arab ketika itu yang sangat panas, tandus, panas di siang
hari dan dingin di malam hari.
Islam sebagai suatu pedoman hidup yang lengkap dan senantiasa relevan
dengan perkembangan zaman, maka pola hidup sehat sudah dikenalkan oleh
Rasulallah SAW. Buah ajaran pola hidup sehat mencerminkan pribadi yang kuat.
Masalah kesehatan tertera juga dalam kitab suci Al-Qur’an yaitu: ”Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S. Yunus: 57).
Secara sederhana setidaknya ada dua pola hidup sehat yang relevan
dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat yakni kesehatan individu dan masalah
pengaturan gizi kesehaatan. Berikut adalah beberapa pola hidup sehat yang
dianjurkan oleh Rasulallah SAW.
1.
Makan
Secukupnya
Telah termaktub dalam
Al-Qur’an pada salah satu ayatnya, “Makanlah diantara rezeki yang baik yang
telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang
menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku,
maka sesungguhnya binasalah ia”. (QS. Thaha: 81). Ayat ini menegaskan
larangan berlebihan dalam makan karena akan berdampak buruk bagi kesehatan
kita. Berbagai penyakit dapat muncul apabila sembarangan dan tidak mengatur
pola makan dengan baik.
Konsumsilah
secukupnya sesuai dengan kadar kemampuan lambung untuk menampung dan
memprosesnya menjadi energi. Dalam sebuah hadits, Rasul menyatakan bahwa
hendaknya manusia menjaga keseimbangan tubuhnya, sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara. Sabda Rasul : ”Kami adalah
sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu
banyak (tidak sampai kenyang)”. (HR. Ibnu Majah).
2.
Tidur/Istirahat
Yang Cukup
Tidur yang cukup
untuk ukuran orang dewasa adalah sekitar 6-8 jam. Hal ini sangat penting untuk
menjaga kesehatan tubuh, apalagi untuk yang berstatus sebagai pekerja, tidur cukup
dapat meningkatkan daya konsertrasi saat kerja. Kalau tubuh kurang tidur, maka
akan sulit untuk berkonsentrasi, tubuh akan lemas, dan sulit untuk berpikir jernih.
Untuk yang berstatus pencari ilmu atau pelajar, maka akan terancam gangguan
mengantuk di tempat belajar. Bagaimana kita akan dapat menyerap ilmu yang
disampaikan bila kita mengantuk? Sungguh
sebuah kerugian besar jika kondisi demikian.
3.
Berolah Raga
Berolah raga membuat
peredaran darah menjadi lancar, pembakaran kalori menjadi energi pun bisa
optimal. Dengan berolah raga yang cukup dapat
menjauhkan kita dari berbagai penyaki. Minimal satu kali dalam seminggu untuk
menyeimbangkan gerak otot dan memperlancar asupan oksigen ke dalam otak sehingga
meningkatkan daya konsentrasi yang optimal.
4.
Bangun Pagi
atau Shalat Shubuh
Ketika pajar atau
ketika waktu Shubuh, udara masih nersih bebas dari polusi, sehingga dapat berdampak
baik untuk kesehatan paru-paru. Bangunlah lebih pagi untuk mendapat asupan
udara yang bersih. Dengan bangun lebih pagi, manusia bisa merencanakan apa yang
akan dilakukan secara lebih cermat dan tak terburu-buru. Agar bisa bangun lebih
pagi, maka pertimbangan tidur lebih awal harus haruslah menjadi perhatian
semua.
5.
Puasa Senin
dan Kamis
Selain berpahala,
puasa senin dan kamis memberikan waktu lambung untuk beristirahat. Bayangkan
setiap hari lambung kita bekerja keras untuk mencerna makanan tiap pagi, siang
dan malam bahkan saat kita tertidur pulas. Pada saat berpuasa, lambung kita
akan beristirahat dalam memproses makanan yang belum tercerna sebelumnya, serta
menyaring racun yang mungkin tersimpan dalam tubuh yang kurang sempurna.
6.
Menjaga
Kebersihan
Tempat yang kotor
sangat rentan menyebabkan penyakit, maka dari itu Islam sangat menganjurkan
untuk menjaga kebersihan diri, tempat tinggal, dan juga pakaian. Bahkan
Rasulallah sendiri juga mengatakan bahwa “Kebersihan itu sebagian daripada
iman” (Hadits). Maka menjaga kebersihan akan berdampak positif bagi
kesehatan kita.
7.
Mengkonsumsi
Kurma dan Madu
Pada aspek
pengendalian gizi, Rasulallah selalu menjaga makanan yang dikonsumsi.
Rasulallah kerap mengkonsumsi kurma, baik kurma kering maupun kurma basah.
Anjuran mengkonsumsi kurma juga beberapa kali di sebutkan dalam Al-Qur’an.
Selain kurma, Rasulallah juga mengkonsumsi madu yang berguna untuk membersihkan
pencernaan. Sebagaimana hadits beliau: “Hendaknya kalian menggunakan dua
macam obat, yakni madu dan Al-Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Semasa hidup, Rasulallah
senantiasa peduli pada aspek kesehatan, baik kesehatan pribadi maupun kesehatan
umatnya. Ajaran beliau lebih menitik banyak menitik beratkan pada pola
pencegahan daripada pola pengobatan. Gaya hidup sehat Rasulallah lebih mengacu
pada pengendalian gizi makanan. Makanan Rasulallah terseleksi secara disiplin
dan ketat, baik dari tingkat kehalalannya maupun tingkat kebaikannya. Ukuran
kehalalan dinilai dari cara mendapatkannya secara halal (legal) yang syarat
dengan urusan keakhiratan, sedangkan kebaikan (thayyib) berkaitan dengan
kandungan gizi pada makanan.
Demikian sedikit
dari sekian lengkap dan paripurnanya sisi kehidupan Rasulallah dan dalam
upayanya menseimbangakan urusan keakhiratan dengan urusan ke duniawian
khususnya pada sisi menjaga kesehatan tubuh, sebagai penopang ibadah dalam
menjalani kehidupann sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi yang
mempunyai titah mulia sebagai abdi-Nya, teriring do’a semoga kita semua sedikit
banyaknya dapat mencontoh pola hidup Rasulallah
SAW sebagai suri tauladan kita semua, amin...
subhanallah...
BalasHapusbetapa hebat nya rosullullah.saw...