BLOG SOBARUDIN
ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Selasa, 08 November 2016
Kamis, 13 Oktober 2016
DO'A UPACARA BENDERA HARI SENIN
DO’A
ﺍﻟﺴﱠﻼﻢ ﻋﻟﻴﻜﻢ ﻭﺭﺤﻤﺔ ﺍﻟﻟﱡﻪ ﻭﺒﺭﻜﺎﺗﻪ
BISMILLAA HIRROHMAA NIRROHIIM,
ALHAMDULILLAA HIROBBIL
AA’LAMIIN,
WASSOLAATU WASSALAAMU ALAA ASROFIL
AMBIYYAAI WAL MURSALIIN,
SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA’ALAA AALIHII
WASOHBIHII AJMA’IIN.
YA ALLOOH YAA TUHAN KAMI
DENGAN MENYEBUT NAMAMU, PADA HARI INI KAMI KELUARGA
BESAR SMP NEGERI 2 CIBINGBIN MELAKSANAKAN UPACARA ........., KAMI PANJATKAN PUJI DAN SYUKUR ATAS SEGALA NIKMAT DAN BAROKAH YANG
TELAH KAU ANUGRAHKAN KEPADA KAMI,
YA ALLOOH YAA GOFFAR
AMPUNILAH SEGALA DOSA DAN KESALAHAN KAMI, ORANG TUA
DAN GURU-GURU KAMI SERTA DOSA PARA PEMIMPIN KAMI, TERIMALAH AMAL DAN
PERJUANGANNYA, KARENA HANYA ENGKAULAH DZAT YANG MAHA PENGAMPUN DAN PENERIMA
AMALAN.
YA ALLOOH YAA TUHAN KAMI
BIMBING DAN MUDAHKANLAH KAMI DALAM MENUNTUT ILMU,
SEHINGGA KAMI DAPAT BERGUNA BAGI KELUARGA, AGAMA, BANGSA DAN NEGARA KAMI.
JADIKANLAH KAMI PECINTA ILMU DAN PENEBAR KEBAIKAN DIMANAPUN KAMI BERADA.
YA ALLOOH YAA QOYYUM
BERIKANLAH KEPADA KAMI KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEKUATAN
DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI, SEHINGGA APA-APA YANG MENJADI TUJUAN KAMI YANG
BAIK, DAPAT TERCAPAI DENGAN MUDAH, WAHAI
DZAT YANG MAHA KUAT DAN MAHA PERKASA.
YA ALLOOH, ENGKAULAH TUJUAN DAN TEMPAT KAMI BERDO’A, MAKA KABULKANLAH PERMOHONAN KAMI.
ROBBANAA
AATINAA FIDDUNYAA HASANAH WAFIL AAKHIROTI HASANAH WAQINAA ADZAA
BANNAAR,
WALHAMDULILLAAHIROBBIL
‘AALAMIIN.
AAMIIN YAA ROBBAL
‘AALAMIIN
ﺍﻟﺴﱠﻼﻢ ﻋﻟﻴﻜﻢ ﻭﺭﺤﻤﺔ ﺍﻟﻟﱡﻪ ﻭﺒﺭﻜﺎﺗﻪ
Sabtu, 01 Oktober 2016
Pidato Bahasa Sunda Sambutan Ketua Majelis Taklim
SAMBUTAN KETUA
MAJELIS TAKLIM
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه،
ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ
أعْمَالِنا، مَنْ
يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ
لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ
هُدًى
Anu
dipihormat Bapak Camat Kecamatan
Cibingbin miwah ibu,
Anu
dipihormat ..............................................................................
Anu
dipihormat kasepuhan desa Sukaharja bapak KH. Tajuddin Noor,
Anu
dipihormat Bapak KH. Ali Basyar, SQ
Anu
dipihormat Ibu Hj. Enok Jamilah
Anu
dipihormat Bapak Kepala Desa Sukaharja miwah Ibu sareng sadaya rengrengan
perangkatna.
Anu
dipihormat oge Ibu-ibu Ketua Majelis Taklim ti tiap desa sa kecamatan cibingbin
miwah jama’ahna,
Ibu
–ibu anggota majelis taklim desa sukaharja salaku tuan rumah sami anu ku simkuring
di pihormat,
Sadaya ahli
yasin akbar anu teu tiasa kasebat, sami anu ku simkuring dipihormat oge
mudah-mudahan urang sadaya kenging kamulyaan ti Alloh SWT.
Langkung tipayun
hayu urang sadaya manjatkeun puji kalih syukur ka hadirot Alloh SWT, ku Qudrot
sareng Irodat-Na Alhamdulillah urang
tiasa kempel di patempatan ieu dina raraga kagiatan rutin Yasina Akbar.
Sholawat wiwah kawilujengan mudah-mudahan salamina di dugikeun ka nabi Agung
nabi Muhammad SAW, ka para kulawargina, sahabatna oge mudah-mudahan dugi ka
urang sadaya anu sami ngangkeun salaku umatna dugi ka akhir zaman, Aamiin...
Hadirin Ahli Yasin Akbar anu dipihormat,
Salajengna
nuhunkeun widi simkuring ngadegna di ieu majelis kanggo ngawakilan ketua
Majelis Taklim Desa Sukaharja kanggo ngadugikeun sababara hal, diantawisna :
1.
Ngadugikeun
salam silaturohim sareng ucapan wilujeng sumping di masjid At-Taqwa desa
Sukaharja anu dina danget ieu kapercanten janten pribumi kagiatan Yasin Akbar.
2.
Ngahaturkeun
rebu nuhun ka bapak Camat miwah Ibu, kasepuhan KH. Tajuddin Noor anu tos tiasa
nambih lengkap sareng regregna ieu kagiatan.
3.
Ngahaturkeun
unhun oge ka Bapak KH. Ali Basyar, SQ oge teh Hj. Enok Jamilah Jalaludin ,
salaku pupuhu ieu kehiatan,
4.
Ngahaturkeun
nuhun oge ka bapak Kepala Desa Sukaharja miwah perangkatna sadaya anu parantos
kerjasama kanggo terlaksana kegiatan Yasin Akbar di desa urang.
5.
Ngahaturkeun
nuhun oge ka sadaya bapak-bapak oge ibu-ibu ahli Yasin Akbar desa Sukaharja
sami anu tos kerjasam kanggo nyuksuksesna kegiatan ieu.
6.
Anu
terakhir hatur nuhun pisan oge kasadaya jamaah Yasin Akbar ti tiap desa sa
kecamatan Cibingbin anu tos tiasa hadir, mudah-mudahan langkah urang sadaya hadirna
di ieu majelis sing janten amal ibadah anu makbul dipayuneun Alloh SWT.
Hadirin Ahli
Yasin Akbar anu dipihormat,
Salajeungna simkuring ngadugikeun oge
neda hapunten kasadayana, sanes bilih deui tapi tinangtos dina ieu pelaksanaan
kagiatan seueur anu kirang mernah sareng sapagodos sareng manah hadirin sadaya,
boh dina panyambutan, patempatan oge jamuan alakadarna, ku kituna simkuring
sakali deui nuhunkeun dimaklum sareng dihapunten tisa sadaya kakiraangan.
Eta bae anutiasa didugikeun hatur nuhun kana sagala perhatosan hapunten tina sadaya
kakirangan
War Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarakaatuh.
Jumat, 30 September 2016
Minggu, 28 Desember 2014
SALAM DUA JADI RUBAH JADI GIGIT JARI
Tanggal 20 Oktober 2014 merupakan hari tonggak sejarah baru bagi bangsa
Indonesia, yakni hari dilantiknya Pesiden baru pemenang pemilu 2014. Pesta pora
dari para simpatisan dan pengusung pasangan terpilih begitu melekat di ingatan
kita melalui media yang kita baca dan media yang getol menyantroni kita di
rumah (TV).
Belum genap usia pasangan itu 10 hari bekerja, sudah membuat rakyat
Indonesia terkejut, betapa tidak Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan susunan
kabinet yang ia sebut dengan kabinet kerja dengan komposisi dan nama-nama yang
masih kontroversi menurut para ahli di bidangnya. Saya tidak menyebutkan
nama-nama dimaksud, para pembaca sudah maklum akan hal itu. Masalah susunan nama
di cabinet kerja belum reda dari perbincangan dan diskusi, rakyat di kejutkan
lagi dengan pemilihan dan pelantikan Jaksa Agung yang dianggap tidak pantas dan
tidak melalui mekanisme yang lazim dilakukan oleh presiden pendahulunya, yakni
tidak melalui uji public dan kelayakan di DPR serta pejabat yang di pilih
kapasitasnya dipandang biasa saja dan tidak punya prestasi yang pantastis untuk
ukuran pejabat Negara.
Selanjutnya belum genap satu bulan beberapa minggu yang lalu, kembali
rakyat dipaksa untuk menerima keputusan kenaikan harga BBM sebagai akibat
pengalihan subsisi BBM dari sector konsumtif ke sector prodiktif, sungguhpun
hal ini paradok dengan harga minyak mentah dunia yang mengalami penurunan.
Janji-janji manis pasangan Jokowi-JK
tatkala kampannye seolah menguap seiring kontroversi berlangsung, kritikan dan
saran dari para pengamat politik dan ekonom seolah tak ada pengaruhnya untuk
sebuah kebijakan oleh penguasa baru ini (Suara Islam, Edisi 190 hal 4. Nov 2014).
Posisi rakyat menengah ke bawah nampaknya mengalami dampak lebih serius
atas kebijakan kenaikan harga BBM ini, rakyat mulai dari nelayan, petani,
buruh, pelajar/mahasiswa dan lainya mulai merasakan berbagai kenaikan harga
kebutuhan pokok, hal ini semakin menambah beban hidup dan kesengsaraan mereka.
Rakyat kecil khususnya pendukung dan
pengusung pasangan pemenang Pilpres 2014 mulai mengalami adanya pergeseran dari
salam dua jari manakala kampanye berubah menjadi salam gigit jari . Gigit jari
pertanda melongo akibat kecewa dengan naiknya BBM dua ribu.
Selanjutnya sebagai kompensasi dari pengalihan subsisi BBM, rakyat yang dinyatakan berhak di beri
santunan Rp. 400.000 per kepala rumah tangga untuk dua bulan. Cukup tidak cukup
mesti diterima, padahal sesungguhnya secara hitung-hitungan kasar orang awam jumlah itu belumlah dianggap lanyak untuk
mengimbangi harha-harga yang meroket naik. Pada sisi distribusi , program ini
juga menimbulkan masalah. Betapa tidak, data yang dipergunakan untuk distribusi
sejumlah dana dimaksud menggunakan data lama, hal ini diakui oleh Khofifah
Indar Parawangsa sebagai menteri Sosial di salah satu stasiun televisi, ini
berarti ketidak akuratan data pada masa
pemerintahan sebelumnya dimainkan kembali. Akibatnya sejumlah fenomena yang
tidak semestinya terjadi kini dapat kita saksikan di media massa khususnya
Televisi dengan mudah, kekurang tertiban dan salah sasaran keluarga penerima
program.
Sementara Pemerintah, alih-alih bekerja sama dengan DPR untuk mencari
solusi terbaik untuk kepentingan rakyat, malah menghimbau kepada para menteri
terkait untuk tidak menghadiri undangan DPR dalam forum terhormat menurut
konstitusi yakni rapat kerja dengar pendapat. Hal ini menambah rentetan
kekurang simpatisan dari sebagian masyarakat yang sebelumnya menggantungkan
harapan baik pada pemerintahan yang baru terpilih ini.
Sebagai warga masyarakat Indonesia yang taat pada konstitusi yang
berlaku, kita berharap kepada pemerintah
yang saat ini diberi amanah oleh rakyat
untuk untuk membawa Negara ini ke arah yang lebih baik, lahirkanlah regulasi-regulasi yang memihak kepada
kepentingan rakyat terutama dikalangan
bawah, wujudkan janji-janji manis manakala berkampanye, arahkan kebijakan untuk
kemajuan dan kemandirian bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar
jangan di kecilkan dengan kepentingan-kepentingan sesaat dan hanya demi mengutamakan kepentingan
pribadi dan golongan.
Akhirnya apapun kebijakan pemerintah yang diambil dan mendapat beragam
respon dari masyarakat, semoga ujung-ujungya membawa perubahan ke arah positif
demi masa depan bangsa Indonesia yang mendambakan Indonesia yang lebih
sejahtera, mandiri serta bermartabat. Semoga…
Kamis, 20 Februari 2014
URGENSI PENGENDALIAN DIRI DI DUNIA PENDIDIKAN
URGENSI PENGENDALIAN DIRI DI DUNIA PENDIDIKAN
Oleh : Sobarudin*
Pada kurun waktu menjelang Ujian Nasional (UN) seperti sekarang ini muncul fenomena dimana sejumlah siswa terlena dengan kebiasaan kurang bijak untuk dilakukan layaknya siswa yang siap mengikuti Ujian Nasional dengan prediksi hasil yang memuaskan, lebih tepatnya sejumlah siswa tidak dapat mengendalian diri dalam kesiapannya menghadapi Ujian Nasional yang pelaksanaannya tinggal hitungan hari. Fenomena ini dapat terlihat dengan sederhana, sejumlah siswa terlihat tenang-tenang saja mendengar informasi bahwa bentuk soal untuk UN tahun ini adalah 20 paket untuk SMP misalnya, dengan pengertian bahwa dalam satu kelas terdapat 20 paket soal yang berbeda satu orang dengan lainnya, rendahnya respon siswa dalam mengikuti kegiatan keilmuan, kurang aktif mengikuti pengayaan (tambahan pelajaran), tidak mengoptimalkan peran kelompok-kelompok belajar yang sudah dibentuk, rendahnya animo mengikuti bimbingan belajar di sejumlah tempat yang sengaja di adakan oleh sebuah lembaga bimbingan belajar.
Kembali pada topik, menurut R.S Satmoko, (1986:130) Pengendalian diri adalah kemampuan mengenali emosi dirinya dan orang lain, baik itu perasaan bahagia, sedih, marah, senang, takut, dan sebagainya. Sedangkan Pengertian Pengendalian berasal dari kata kendali, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti proses, cara, pembuatan pengendalian, pengekangan. Sedangkan kata diri berarti orang seorang. Sehingga secara sederhana dapat di devinisikan pengendalian diri adalah suatu kemampuan seseorang dalam upayanya mengenali dan mengendalian emosi dirinya dan orang lain sehingga lebih berdampak posotif.
Setiap peserta didik tidak terbatas pada tingkatan Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT) sejatinya pandai dalam pengendalian diri. Pengendalian diri dimaksud adalah pandai mengendalian emosi dan perasaan manakala pada posisi dimana jiwa tidak stabil (kecenderungan negatif). Terinspirasi dengan salah satu hadis Rasulallah SAW dimana dikatakan bahwa ”Orang yang yang paling kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan orang lain dengan kekuatannya, tetapi orang yang mampu mengendalikan amarahnya.” (HR Bukhari). Kata amarah dekat dengan kata marah, apabila dilakukan seseorang maka ditandai dengan luapan emosi yang tidak terkendali, akal sehatnya menjadi tidak berfungsi normal, bicaranya menjadi tidak terkontrol, raut mukapun menjadi berubah ke arah yang menyeramkan dan tidak nyaman di pandang.
Sepanjang perjalanan hidup seseorang terlebih para peserta didik, seharusnya piawai dalam mengendalian diri, dalam beraktifitas di lembaga pendidikan dimana ia selama ini menimba ilmu dilingkupi pasang dan surut suasana hati (motivasi), kejadian positif dan negatif datang silih berganti, kerikil kerikil peristiwa yang kerap menjadi pemicu semangat, sungguhpun tidak jarang justru menjadi pemicu ketidak harmonisan dalam jalinan hubungan pendidikan dan persaudaraan, sejatinya menjadi wahana untuk tumbuh berkembang menjadi pribadi yang tangguh dalam pengendalian emosi diri. Tidaklah dikatakan berhasil seseorang manakala ia menghindar dari ujian, akan tetapi dikatakan berhasil seseorang adalah manakala mampu dalam mengatasi ujian yang datang mendera dirinya.
Ilustrasi dari pemaparan diatas adalah seorang siswa dikatakan berhasil manakala mampu secara psikologis dan akademik mengnyelesaikan sejumlah ujian yang dilaksanakan di sekolah dengan dibuktikan bahwa pribadinya stabil dan sejumlah angka memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dalam sebuah tes. Diakui atau tidak, sejumlah orang termasuk kita para pendidik sering terjebak dengan anggapan bahwa kesuksesan seseorang ditandai dengan nilai (angka) secara kuantitatif semata, tetapi sering melupakan nilai-nilai secara psikologis dan moral secara kualitatif, padahal pada sisi kedua inilah esensi dari keberhasilan seorang manusia bermuara.
Bagi mereka yang sanggup membuktikan bahwa dirinya mampu mengendalikan diri akan memperoleh beberapa hal diantaranya : Dari sisi pisik, muka akan nampak lebih berseri, kelihatan lebih awet muda, jauh dari berbagai penyakit yang diakibatkan faktor psikologis seperti tekanan darah tinggi, stres dll. Dari sisi sosial, akan lebih mudah bergaul, hubungan dengan peserta didik dan lainya lebih harmonis, disenangi oleh banyak orang sehingga pada tataran tertentu akan menambah persaudaraan yang lebih luas dan menyenangkan.
Kesimpulan: Seseorang yang pandai mengendalian diri baik itu peserta didik terlebih para pendidik dalam kapasitas dan posisinya masing-masing, maka bisa dikatakan dia adalah orang pilihan dan berpeluang untuk menjadi pribadi yang berhasil serta sukses. Sukses dari sisi kualitatif yang ditandai sisi psikologis dan moral menjadi lebih stabil, dari sisi kuantitatif ditandai dengan sejumlah angka yang signifikan baik pula. Bukankah kita semua akan senang manakala bersahabat dengan orang yang pengendalian dirinya baik dan sebaliknya kita akan menjauh dari mereka yang tidak mampu dalam pengendalikan diri. Pertanyaannya maukah kita jadi pribadi yang pandai dalam mengendalikan diri dalam dunia pendidikan sehingga dunia pendidikan kita akan semakin maju dan bermartabat ?, suasana pembelajaran dalam bingkai wawasan wiyana mandala bukanlah slogan tanpa makna tetapi lebih membumi di lingkungan pendidikan kita, semoga…
Langganan:
Postingan (Atom)