Jumat, 24 Februari 2012

DESAIN PEMBELAJARAN PAI


Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
1. Pengertian Desain.
            Para ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain dengan definisi, Desain adalah salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase. Untuk mengembangkan berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisis sebagai proses yang terdiri dari enam karakteristik yang saling berhubungan ;
a. Riset (analisis)
b. Desain (sintesisi)
c. Produksi (formasi )
d. Distribusi(pemyebaran)
e. Utilisasi(kinerja)
      f. Eliminasi(penghentian)

2.
Pengertian Pendidikan Agama Islam
           Pendidikan agama adalah merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai denga agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyrakat untuk mewujudkan pesatuan nasional. Sedangkan Pendidikan agama Islam mempuyai pengertian sebagai usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat untuk mewujutkan persatuan nasional.


3. Desain Pembelajaran pendidikan agama Islam
Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs(1974)hendaknya mengndung tiga komponen yang di sebut dengan anchor point.
1) Tujuan pengajaran;
2) Materi pengajaran/ bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar
3) Evaluasi keberhasilan .
Hal ini sesuai dengan pendapat Kenneth D Moore;bahwa komposisi format rencana pembelajaran meliputi bebrapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Topic bahasan
b. Tujuan pembelajaran (kompetensi dan indicator kompetensi )
c. Materi pelajran
d. Kegiatan pembelajaran
e. Alat atau media yang dibutuhkan
f. Evaluasi hasil belajar
Dari beberapa pandangan tersebut diatas maka desain pembelajaran pendidikan agma Islam yang baik adalah:
1. Menentukan tujuan pengajaran pendidikan Islam, adapun tujuan secara umum, pendidikan agama Islam adalah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swtserta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara. Untuk mencapai tujuan tersebut juga perlu adanya suatu materi pengajaran tertentu .
2) Menentukan materi pengajaran/ bahan ajar, bahan ajar atau materi pengajaran di dalam pendidikan agama Islam adalah terdiri dari Al-Qur’an dan al-hadist, keimanan, syarai’ah, Ibadah, muamalah, aklhlaq dan tareh atau sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agam, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
3). Menentukan pendekatan dan metode mengajar dan strategi yang akan digunakan agar bisa menyesuaikan dengan keadaan peserta ajar., di dalam pendidikan agama Islam metode yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
4) Media pengajaran dan pengalaman belajar ini di lakukan untuk mempermudah peserta ajar/murid untuk menerima pelajaran. Dalam hal ini bisa menngunakan media bacaaan, tip recorde
5) Evaluasi keberhasilan, hal ini di lakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang telah di berikan oleh pengajar pendidikan agama Islam.
4. Manfaat Desain pembelajaran:
  1. Sebagai penunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
  2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terliat dalam kegiatan.
  3. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
  4. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur pengajar maupun unsur yang diajar.
  5. Untuk bahan penyususnan data agar terjadi keseimbangan kerja
  6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
5. Model desai mengajar atau pembelajaran.
a. Model ROPES..( Review, Overview, presentation, Exsercise, Summary) dengan  langkah-langkah sebagai berikut.
1). Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa dan diperlukan sebagai prerequisite unuk memahami bahan yang disampaikan hari itu. Dalah hal ini diperlukan guru harus yakin dan tahu betul jika siswa sudah siap menerima pelajaran baru. Dan jika guru mengetahui siswa belum menguasai pelajaran sebelumnya, maka guru dengan bijak memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami terlebih dahulu.
2). Overview, sebagai mana review, overview dilakukan tidak terlalu lama yaitu berkisar antara 2 samapai 5 menet, guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategis yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pandangannya sehingga siswa merasasenang dan merasa dihargai keberadaannya.
3). Presentation,tahap ini adalah merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini guru sudah tidak memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling shoing, dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan.
4). Exsercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang telah mereka pahami. Hal ini di maksudkan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
5). Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka fahami dalam proses pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan dengan presentase, dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat Summary ( kesimpulan) dari apa yang telah mereka ajarkan.
b. Model satuan pelajaran adalah merupakan istilah yang dikenal sekarang dengan rencana mengajar atau persiapan mengajar. Secra sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1). Identitas mata pelajaran.
2). Kompetensi dasar atau indikator yang hendak dicapai.
3). Materi pokok.
4). Media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5). Strategi pembelajaran atau tahapa-tahapan proses belajar-mengajar yaitu mengenai kegitan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam berintraksi. Dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi.
6. Metode pembelajaran yang baik
Dalam proses belajar mengajar adalah merupakan intraksi yang dilakukan antara guru dan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yaang teklah di rencanakan dan ditetapkan. Ada beberapa pendekatan yang di gunakan dalam pembejaran agama Islam yang di gunakan sebagai metode untuk penyampaian pembelajaran diantaranya adalah :
1. Metode ceramah: adalah merupakan metode penyampaian materi ilmu pengetahuan kepada anak didik yang melalu proses penyampaian secara lesan.
2.  Metode tanya Jawab. Adalah merupakan suatu metode mengajukan pertanyaan kepada peserta didik atau sebaliknya. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang, berpikir, dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran.
3.   Metode tulisan. Adalah merupakan metode mendidik dengan menggunakan huruf simbulsimbul yang berbentuk tulisan, hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak di ketahui.
4. Metode diskusi. Adalah merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masyalah yang di hadapi, baik dilakukan oleh dua orang atau lebih yang msing-msing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
5. Metode Pemecahan masalah (Problem solving) adalah merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang sesuatu masalah untuk selanjutnya menganalisa masalah tersebut sebgai usaha untuk memcahkan masalah.
6.     Metode kisah yaitu merupakasn salah satu metode pembelajaran yang digunakan dengan cara memberi cerita atau dongeng para tokoh-tokoh yang disesuai dengan tujuan perencanaan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat menggugah hati nurani dan berusaha melakukan hal-hal yang baik.
7. Metode perumpamaan. Adalah merupakan metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakekat dari realitas sesuatu.
8.    Metode pemahanan dan penalaran adalah merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan membangkitkan akal kemampuan berpikir anak secara logis hal ini dilakukan untuk dapat membimbing anak didik untuk memahami problematikan yang dihadapi dengan menemukan jalan keluar.
9.   Metode perintah dan berbuat baik dan saling menasehati. Dengan metode ini anak didik diperintahkan untuk berbuat baik dan saling menasehati agar berlaku benar dan memakan makanan yang halal dan diperintahkan untuk saling menasehati agar meninggalkan yang salah atay yang jelek dan sejenisnya.
10. Metode suri Tauladan. Adalah merupakan suatu metode yang terbaik dari beberapa metode yang ada karena dengan suri tauladan anak akan mudah meniru sehingga akhirnya akan dengan mudah pula untuk termotivasi metode ini sangat bermanfaat sekaili terutama jika dio berikan pembentukan sikap dan sifat anak didik.


DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Perncanaan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2007
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di       Sekolah, Bandung, Rosda Karya, 2001
Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta. Rajawali Press. 2011
Udin Saefudin Sa’ud dan Abin Syansuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2006.

REVIEW PERKULIAHAN


REVIEW PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu dan Metode Berfikir

 Pembeda antara manusia dan binatang terdapat pada cara kerja manusia dalam berfikir. Manusia pertama yang meletakkan dasar-dasar peradaban adalah Adam.
 Filsafat berasal dari kata Philos dan Shopos yang berarti cinta kebijaksanaan. Ilmu adalah teori-teori tentang pengetahuan. Jadi Filsafat Ilmu teori ilmu yang dianalisis melalui pendekatan filsafat.Berfilsafat menuntut manusia menjadi lebih bijak dalam menyelesaikan setiap peristiwa atau fenomena yang ada di sekitarnya. Jauh dari judgemen dan keputusannya selalu bersifat sementara
Pengertian filsafat menurut plato pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat merupakan analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian (konsep).
Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari – hari. Sedangkan ilmu bersifat deskriptif, yaitu menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu. Filsafat memberikan penjelasan mutlak dan mendalam..
Ilmu merupakan pengetahuan yang bersifat koheren, empiris sistematis dapat diukur dan dibuktikan. Ilmu adalah kumpulan – kumpulan konsep yang diuji menurut kaidah berpikir ilmiah, kumpulan dari ilmu – ilmu yang telah diteliti dan diuji berdasarkan kajian ilmiah, maka disebut pengetahuan atau kepandaian. Ilmu berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah dalam satu keputusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan kesatuan ide yang mengacu pada objek yang sama dan saling berkaitan secara logis, karena itu koherensi adalah hakekat ilmu itu sendiri. Ilmu menuntut pengamatan dan metodis yang tertata rapi, yaitu dengan metode ilmiah.
Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologi, efistimologis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari efistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.Jadi perbedaan filsafat ilmu dengan ilmu filsafat adalah filsafat ilmu membahas tentang deskripsi dari hakekat ilmu itu sendiri ditinjau dari berbagai perspektif kajian yang akan dibahas menurut filsafat. Sedangkan ilmu filsafat membahas tentang bahasan dari ilmu sebagai sumber atau pusat dari kajian yang akan dibahas (metode).
Dengan adanya mata kuliah Filsafat Ilmu dan Metode Berfikir, maka Mahasiswa Pasca Sarjana khususnya di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dapat memiliki wawasan yang lebih tentang bagaimana cara berfikir ilmiah yang baik dan benar serta memiliki sikap rendah hati, arif juga bijaksana. Karena orang yang telah mempelajari ilmu filsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang. Dia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kesemestaan galaksi.
Karakteristik berfikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuwan tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dan ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya. Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral. Kaitan ilmu dengan agama. Dia ingin yakin apakah dengan ilmu itu membawa kebahagiaan pada dirinya.
Sering kita melihat seorang ilmuwan yang picik. Ahli fisika nuklir memandang rendah kepada ahli ilmu sosial. Lulusan IPA merasa lebih tinggi dari lulusan IPS. Atau lebih sedih lagi, seoranng ilmuwan memandang rendah kepada pengetahuan lain. Mereka meremehkan moral, agama, dan nilai estetika.
Seorang yang berfikir filsafati selain tengadah ke bintang-bintang, juga membongkar tempat berpijak secara fundamental. Inilah karakteristik berfikir filsafati yang kedua yakni sifat mendasar.
Orang yang berfikir filsafat tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu dapat disebut benar ? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan ? Apakah kriteria itu sendiri benar ? Lalu benar sendiri itu apa ? seperti sebuah lingkaran maka pertanyaan itu melingkar. Dan menyusur sebuah lingkaran, kita harus mulai dari satu titik, yang awal dan pun sekaligus akhir. Lalu bagaimana menentukan titik awal yang benar ?
Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebut logis ? Apakah yang disebut benar ? Apakah yang disebut sahih ? Apakah alam ini teratur atau Kacau ? Apakah hidup ini ada tujuannya atau absurd ? Adakah hukum yang mengatur alam dan segenap sarwa kehidupan ?
Tanpa menetapkan kriteria tentang apa yang disebut benar maka tidak mungkin pengatahuan lain berkembang di atas dasar kebenaran. Tanpa menetapkan apa yang disebut baik atau buruk maka kita tidak mungkin berbicara tentang moral. Demikian juga tanpa wawasan apa yang disebut indah atau jelek tidak mungkin kita berbicara tentang kesenian.
Manusia adalah makhluk yang dibekali pikiran oleh allah SWT, sedangkan dalam eksistensinya hidup manusia itu tidak luput dari tantangan dan permasalahan – permasalahan yang memerlukan penyelesaian, sehingga dalam hal ini akal yang berperan sebagai alat pikir yang berusaha memberikan jawaban atas permasalahan yang ada. .
Metode berpikir ilmiah merupakan suatu prosedur, cara dan teknik memperoleh pengetahuan. Prosedur berpikir ilmiah mendasarkan pada penalaran rasional (akal) dan empiris. Metode ilmiah memunculkan 2 karakreristik bersifat rasional (deduktif) dan empiris (empiris).
Metode berfikir ilmiah adalah prosedur, cara dan teknik memperoleh ilmu pengetahuan .Untuk dapat melakukan kegiatan berfikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana berupa bahasa, logika,matematika dan statistik.Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berfikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berfikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain. Ilmu merupakan gabungan antara berfikir induktif dan deduktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berfikir deduktif sedangkan statistika mempunyai peranan yang penting dalam berfikir induktif.
Pemahaman kita selama ini bahwa yang menjadi sumber ilmu adalah buku atau bahan bacaan lain yang memberikan kepada kita informasi tentang suatu teori. Tetapi setelah belajar filsafat ilmu dan metode berfikir memberikan guratan cahaya yang dapat menerangi alam pikiran bahwa yang menjadi sumber ilmu  justru nalar fikir yang kita miliki dan fakta – fakta empiris di lapangan, didengar dan dirasakan, jika mau memakai paradigma filsafat barat. Sebaliknya jika mau memakai paradigma filsafat islam sumber ilmu selain dua sumber ilmu tersebut  yang paling penting adalah intuisi dan wahyu.
Demikian sekedar Review perkuliahan yang saya dapat tangkap dari paparan Dosen Bapak Prof. Dr. H. Cecep Sumarna, M.Ag. Jujur saya katakan perkuliahan ini menarik dan menambah wawasan dan merubah cara berpikir lama saya, dengan harapan kedepan dapat berguna untuk bekal penulisan Tesis. Terakhir sebetulnya saya secara pribadi ingin lebih lama lagi mendapat pencerahan dari Bapak terutama untuk di bimbingan penulisan artikel dan karya-karya ilmiah  lainnya sehingga cita-cita saya ingin melanjutkan ke S3 dan menjadi Penulis akan dapat terwujud. Saya ingin sukses seperti Bapak. Terakhir saya ucapkan terima kasih semoga Bapak makin sukses......Amin.Top of Form